"Di manakah engkau wahai kekasihku,
apakah di asap menjulang langit,
di bawah mega yang turun,
di angin sepoi-sepoi!
Di mana Engkau wahai kekasihku,
di tangis anak di bendungan ibu,
apakah di kembang yang mulia mekar,
apakah pada senyumnya anak ketika ayahnya
pulang dari pekerjaan!
Allah!Di manakah Engkau wahai kekasihku,
apakah di waktu lampu kehabisan minyak,
pada nafas yang akan keluar dari badan.
Mana dia tadinya yang bergerak,
mana tadinya yang masih bercakap,
mana dia!
Di mana Engkau wahai Tuhanku!
Apakah di batu nisan yang sepasang,
apakah di kubur dengan puding pancawarna,
di pohon kemboja yang telah tumbuh,
di tanah merah penggalian!
Di mana Engkau wahai Kekasihku!
Engkau ada dalam dadaku,
Allahu Akbar!"
No comments:
Post a Comment