Monday, April 9, 2012

Hanya ingin meluahkan

Salam...alhamdulillah dgn berkati Allah s.w.t...masih lagi aku bernafas...segala puji kepada junjungan besar saidina rasulullah yang memancarkan sinar islam hingga kepadaku umat akhir zaman...penulisan aku disini hanyalah dari luhur hati dan tafsiran otak yang mungkin kadang-kadang terpengaruh dengan bisikan nafsu dan juga hasutan dari syaitan mahupun jin...harap penulisan ini masih lagi mengikut syariat-syariat islam...mohon juga ditegur jikalau ada kesalahan ataupun kekurangan...meluahkan adalah fenomena dimana diri terasa ingin menyampaikan ataupun ingin berkongsi...kongsian aku hanya meliputi soal perasaan dan dengan harapan tidak melebihi ataupun menguris mana-mana hati insan semakhluk denganku...apa yang ingin disampaikan adalah soalan hati...hati yang ingin disampaikan bukanlah berkisar tentang penyucian hati ataupun unsur-unsur keikhlasan...yang ingin aku kongsi adalah hati dan perasaan sesama makhluk yakni dengan bahasa pasarnya pasangan kekasih...ramai saudara-saudara dan saudari-saudari yang berusia sama denganku lebih gemar berbicara tentang cinta dan ada juga yang seronok bercerita pasal kahwin...apa itu cinta sebenarnya saudara mahupun sedari...ramai orang bila berbicara menyatakan bahawa cinta ialah perasaan di mana hati terdetik untuk menyatakan sayang dengan bisikan kasih...betulkah itu cinta...mungkin jika itu cinta...adakah perasaan itu memang betul-betul terdetik dihati...maaf untukku katakan...aku juga pernah mengalami peristiwa-peristiwa sebegini...fenomena-fenomena bercinta...dan maaf juga untuk aku katakan...cintaku sebelum ini belum sampai ditahap hati berdetik kasih dan sayang menyapa di fikiran...dengan berat hati dan penilaianku dari saudara-saudaraku...aku belum nampak lagi cinta yang betul-betul cinta...jika betul mereka betul-betul mempunyai perasaan cinta...mengapa masih lagi ingin berpegang-pegang tangan...mengapa mesti lagi berlaku curang...mengapa lagi terdapat perpisahan dipertengahan...adakah ini cinta yang mereka rasai...jika ini cinta...maknanya tak sehebat mana cinta tersebut...bagiku yang daif dengan ilmu...aku rasa cinta sebegini adalah sia-sia...mengapa perlu meletak perasaan yang begitu lemah ini dibenak hati yang begitu dipandang Illahi...mengapa perlu meletak cinta yang konon-kononya ditafsir cinta bersama-sama nafsu yang kotor lagi hina...mengapa perlu meletakan cinta bersama-sama dengan maksiat dari bisikan nafsu cinta...bagiku dan dari sedikit pembacaan...cinta itu adalah satu perasaan yang terbit dari hati yang diberikan Allah s.w.t disebabkan sayangNya keatas makhluk pembuat maksiat sepertiku...cinta yang diberi tidak lain dan tidak bukan untuk menguatkan sayang kepadaNya...peraaan ini diberi untuk menguatkan tauhid di dada...untuk melihat bagaimana hebatnya zat Illahi dan sifat-sifatnya...perasaan ini diberi agar makhluk pembuat maksiat sepertiku ini berasa asyik untuk beribadat...asyik dimana perasaan yang begitu rindu...perasaan seakan akan angau...bagiku bila ditafsir perasaan cinta sesama makluk adalah dimana makluk itu berasa berkeinginan untuk berkongsi kehidupan dengan makluk yang lain-lain jantina atas sebab-sebab ingin mencapai perasaan asyik yang lebih dari biasa...perasaan asyik yang mungkin bertambah apabila disatukan...perasaan asyik dimana terasa terang tetapi bukannya siang...terasa gelap tetapi bukannya malam...hanyut tak terenang...bilamana waktu pun dah tak terasa...itulah perasaan yang aku dan makluk sejenisku patut mohon kepada Allah s.w.t tuhan semesta alam...perasaan asyik inilah yang hanya layak diletak didalam hati yang tinggi kedudukannya...bilamana bercakap tentang istilah cinta..."dari mata turun ke hati"...orang sepertiku akan mentafsirkan bahawa bila terpandang wajah seorang makluk yang lain jantina dariku...yang mempunyai raut wajah yang cantik senyuman yang menawan...akan menyebabkan hati tercuit untuk bercinta...beginikah tafsirannya?...kalau beginilah tafsirannya...amatlah tidak bermakna istilah ini...adaikata tafsiran dari mata turun ke hati ini diaplikasikan kepada mukmin ataupun mujahid...mungkin mereka akan memberi pandangan yang berbeda...mereka mungkin mengatakan bila mata terpandang keindahan alam...memandang kehebatan ciptaan illahi...memandang kebiruan air laut dengan pasang surutnya...memandang kecantikan burung-burung dengan kicauan yang mengiurkan...memandang kegelapan malam dan kecerahan siang dengan sulaman angin yang bertiup yang menyejukan perasan yang resah...akan menyebabkan hati mereka bergetar...menyebabkan hati mereka bergoncang...menyebabkan hati mereka menangis...menguatkan tauhid mereka dihati...jikalau pandangan ini yang diberikan...maka amatlah bermakna istilah dari mata turun ke hati...andaikata inilah yang terjadi...maknanya mereka memiliki perasaan cinta yang betul-betul cinta...mereka mempunyai perasaan asyik...itulah cinta yang kita patut cari...pandangan cinta bagi mereka ialah setiapnya memiliki rahmat...perasaan yang tiada keluh dan kesah...perasaan yang membuatkan hati menjadi tenang muka meraut senyuman tingkah menjadi sopan mulut berkunci dengan bisikan zikir dihati...ini baru boleh dikatakan cinta...

Semoga penulisanku yang tak seberapa ini dapat dihayati...ini hanya luahan dan bukannya perkongsian ilmu...ini hanya dari tafsiran akalku yang kadang-kadang dipengaruhi nafsu...harap penulisanku ini tidak mencalarkan hati-hati mana-mana makhluk sepertiku...suka untukku berkongsip beberapa hadis tentang cinta...

“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman, “Di manakah orang yang cinta-mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku di hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku.”
(H.R Muslim)

“Allah SWT berfirman, “Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku, saling kunjung-mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”
(Hadits Qudsi)

“Tiga perkara, barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu:
1)      Cinta kepada Allah dan rasulnya melebihi cintanya kepada selain keduanya,
2)      Cinta kepada seseorang karena Allah, dan
3)      Membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakkan ke dalam api.”
(H.R Bukhari-Muslim)

3 comments:

Faratira said...

matang lah penulisan tuan syeikh.

cuba tulis cerpen. ayat kau berbaur sastera kot.

opop said...

hahaha...btw thanks...aku bukan penulis yang punyai pena tajam menyentuh hati...aku cuma menulis bila mana xdapat tido dikala menunggu hening pagi supaya x terlepas subuh...haha

Faratira said...

ngeh3x...cuba la dulu..dah buat sekali kau mesti nak buat lagi.

lagipun kalau hantar kat majalah dan tersiar, dapat duit.

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin